Mataroro - Orang tua umumnya akan langsung menyuruh anak untuk melakukan suatu pekerjaan. Apalagi jika yang berkaitan dengan pekerjaan bersih-bersih di rumah, rasanya cara yang paling mudah untuk menyuruh anak mau membantu adalah dengan paksaan agar anak mau membantu pekerjaan rumah. Hanya saja kadang semakin dipaksa, anak akan semakin enggan untuk menuruti perintah orangtuanya.
Tapi sebenarnya buat apa sih susah-susah minta bantuan untuk membereskan pekerjaan rumah? Meski memang pekerjaan rumah lebih cepat jika kita yang membereskannya sendiri tanpa bantuan anak untuk memperkerjakan pekerjaan rumah, tapi ada manfaat yang bisa didapat anak dengan mau ikut membantu. Anak bisa belajar lebih bertanggung jawab, mandiri, dan memahami arti kerja keras dari usahanya membantu orang tuanya di rumah. Dan kita sebagai orang tua tak harus menyuruh anak membantu dengan paksaan atau memarahinya. Ada tips mudah yang bisa kita lakukan untuk membuat anak mau bantu pekerjaan di rumah dengan hati tanpa adanya paksaan.
1. Beri Perintah atau Instruksi yang Spesifik
"Bersihkan kamarmu!" perintah ini sepintas tak ada yang salah. Tapi anak bisa bingung ketika menerimanya. Ada baiknya kita lebih spesifik dalam memberi perintah atau instruksi. Misalnya dengan mengucapkan, "Kumpulkan semua mainan yang berantakan, lalu taruh dalam kotak yang sudah ada di situ, ya. Setelah itu disapu lantainya sampai bersih." Dengan begitu, anak tak akan bingung ketika menerima perintah kita.
2. Kombinasikan dengan Game Seru
Anak-anak selalu menyukai game atau permainan. Nah, coba kombinasikan game dengan kegiatan beres-beres. Sebagai contoh, jadikan kegiatan mengangkat jemuran sebagai kompetisi. Pasang alarm dan atur waktu, siapa yang paling cepat dan banyak mengumpulkan jemuran akan dapat hadiah. Game atau permainan bisa disesuaikan dan sebaiknya divariasi dari waktu ke waktu agar anak tak bosan.
3. Buat Daftar Pekerjaan
Cara ini baru bisa dilakukan untuk anak-anak yang sudah bisa membaca. Buat daftar atau jadwal kegiatan kapan waktunya bersih-bersih dan pekerjaan rumah tangga apa saja yang perlu dilakukan. Tapi tetap masukkan juga jadwal bermain, belajar, dan istirahat. Misalnya, setiap pukul 4 sore hari Selasa ada jadwal menyiram bunga di halaman rumah. Untuk bisa memotivasi anak, nggak ada salahnya untuk menyediakan hadiah atau penghargaan khusus setiap kali ia berhasil menyelesaikan pekerjaannya.
4. Sebisa Mungkin Jangan Mengulangi Pekerjaan yang Baru Dikerjakan Anak
Kita perlu ingat bahwa tujuan kita adalah mendorong anak mau membantu. Kalau kita mengulangi lagi pekerjaan yang baru dibereskan anak, secara tidak langsung kita memberitahu mereka kalau pekerjaan mereka nggak beres. Sehingga mereka nantinya jadi enggan atau malas membantu lagi. Kalau anak selesai mengerjakan tugasnya menyiram bunga di halaman, sudah kita tinggal lanjut melakukan yang lain. Tak perlu menyiram kembali bunga yang sudah disiram oleh anak.
5. Beri Apresiasi Kepada Anak kita
Tak ada salahnya memberi apresiasi atau pujian untuk anak. Sebelum mengoreksi kesalahan atau memperbaiki kesalahannya, apresiasi usahanya. Arahkan ia untuk menjadi anak yang bertanggung jawab dan mandiri ke depannya.
Satu hal penting lagi yang perlu kita pahami adalah soal usia dan jenis pekerjaan yang dilakukan di rumah. Pastikan juga keamanannya. Jangan sampai kita malah terlalu membebani anak dan membuatnya tertekan atau membahayakan keselamatan anak kita karena diminta mengerjakan sesuatu di luar batas kemampuannya.
Tapi sebenarnya buat apa sih susah-susah minta bantuan untuk membereskan pekerjaan rumah? Meski memang pekerjaan rumah lebih cepat jika kita yang membereskannya sendiri tanpa bantuan anak untuk memperkerjakan pekerjaan rumah, tapi ada manfaat yang bisa didapat anak dengan mau ikut membantu. Anak bisa belajar lebih bertanggung jawab, mandiri, dan memahami arti kerja keras dari usahanya membantu orang tuanya di rumah. Dan kita sebagai orang tua tak harus menyuruh anak membantu dengan paksaan atau memarahinya. Ada tips mudah yang bisa kita lakukan untuk membuat anak mau bantu pekerjaan di rumah dengan hati tanpa adanya paksaan.
1. Beri Perintah atau Instruksi yang Spesifik
"Bersihkan kamarmu!" perintah ini sepintas tak ada yang salah. Tapi anak bisa bingung ketika menerimanya. Ada baiknya kita lebih spesifik dalam memberi perintah atau instruksi. Misalnya dengan mengucapkan, "Kumpulkan semua mainan yang berantakan, lalu taruh dalam kotak yang sudah ada di situ, ya. Setelah itu disapu lantainya sampai bersih." Dengan begitu, anak tak akan bingung ketika menerima perintah kita.
2. Kombinasikan dengan Game Seru
Anak-anak selalu menyukai game atau permainan. Nah, coba kombinasikan game dengan kegiatan beres-beres. Sebagai contoh, jadikan kegiatan mengangkat jemuran sebagai kompetisi. Pasang alarm dan atur waktu, siapa yang paling cepat dan banyak mengumpulkan jemuran akan dapat hadiah. Game atau permainan bisa disesuaikan dan sebaiknya divariasi dari waktu ke waktu agar anak tak bosan.
3. Buat Daftar Pekerjaan
Cara ini baru bisa dilakukan untuk anak-anak yang sudah bisa membaca. Buat daftar atau jadwal kegiatan kapan waktunya bersih-bersih dan pekerjaan rumah tangga apa saja yang perlu dilakukan. Tapi tetap masukkan juga jadwal bermain, belajar, dan istirahat. Misalnya, setiap pukul 4 sore hari Selasa ada jadwal menyiram bunga di halaman rumah. Untuk bisa memotivasi anak, nggak ada salahnya untuk menyediakan hadiah atau penghargaan khusus setiap kali ia berhasil menyelesaikan pekerjaannya.
4. Sebisa Mungkin Jangan Mengulangi Pekerjaan yang Baru Dikerjakan Anak
Kita perlu ingat bahwa tujuan kita adalah mendorong anak mau membantu. Kalau kita mengulangi lagi pekerjaan yang baru dibereskan anak, secara tidak langsung kita memberitahu mereka kalau pekerjaan mereka nggak beres. Sehingga mereka nantinya jadi enggan atau malas membantu lagi. Kalau anak selesai mengerjakan tugasnya menyiram bunga di halaman, sudah kita tinggal lanjut melakukan yang lain. Tak perlu menyiram kembali bunga yang sudah disiram oleh anak.
5. Beri Apresiasi Kepada Anak kita
Tak ada salahnya memberi apresiasi atau pujian untuk anak. Sebelum mengoreksi kesalahan atau memperbaiki kesalahannya, apresiasi usahanya. Arahkan ia untuk menjadi anak yang bertanggung jawab dan mandiri ke depannya.
Satu hal penting lagi yang perlu kita pahami adalah soal usia dan jenis pekerjaan yang dilakukan di rumah. Pastikan juga keamanannya. Jangan sampai kita malah terlalu membebani anak dan membuatnya tertekan atau membahayakan keselamatan anak kita karena diminta mengerjakan sesuatu di luar batas kemampuannya.
5 Tips Mudah Bikin Anak Mau Bantu Pekerjaan Di Rumah
Reviewed by Unknown
on
04:28
Rating:
No comments: